JAKARTA - Kolonel Inf Irwan Budiana lahir pada November 1976 disebuah Kota dengan julukan Patria, dia lah Irwan Budiana putra kedua dari pasangan H. Suprayitno dan Titi Kasmiati.
Irwan Budiana tumbuh dalam keluarga bersahaja. Ia selalu diajarkan untuk menghargai dan peduli sesama, meskipun saat itu Ayahnya memiliki posisi penting sebagai Lurah.
Sejak kecil Irwan Budiana telah tertarik dengan dunia Ketentaraan. Menurutnya tentara adalah sosok yang selalu terlihat Gagah Penuh Wibawa. Kekaguman itu ia pegang teguh dan wujudkan sebagai sebuah cita-cita.
Berbekal disiplin, tekad yang kuat dan restu dari kedua orang tua, Irwan Budiana akhirnya berhasil menjadi Taruna Akmil pada tahun 1996 dan lulus pada tahun 1999.
Sebelum memulai tugas pertamanya sebagai Tentara, Irwan Budiana mengikuti beberapa Pendidikan Militer dilingkungan TNI AD (Angkatan Darat).
Saat mengikuti Pendidikan di Bandung, Irwan Budiana bertemu dengan Sang Pujaan Hati Telly Maryana Rahmawati. Pertemuan tersebut tidaklah lama, karena setelah itu Irwan Budiana mulai menjalani tugas pertamanya di Kodam XVII Trikora.
Irwan Budiana dan Telly Maryana Rahmawati baru bertemu kembali dan memutuskan menikah pada tahun 2003, setelah sempat dipisahkan oleh jarak dan waktu.
Dari pernikahan tersebut keduanya dikaruniai empat orang buah hati yakni Muhammad Rizky Aditya, Muhammad Fajar Pranata (alm), Muhammad Yusuf Maulana (alm), dan Adristi Andin Rahma Azzahra.
Dalam hidup, Irwan Budiana memiliki prinsip bagai air mengalir. Ia percaya tidak ada satu hal pun yang terjadi secara kebetulan. Hidup adalah amanat yang harus dijaga dengan penuh tanggungjawab. Prinsip inilah yang mengantarkan pada keberhasilan dalam menjalani tugasnya sebagai Tentara.
Baca juga:
Capratar AAU Ikuti Diksar Intergrasi
|
Karir Militer Irwan Budiana
Berbagai Jabatan Tentara dan maupun Perwira Staf pernah diemban oleh pria yang mahir berenang ini.
Karir Militer Irwan Budiana dimulai saat Ia ditunjuk sebagai Danton 3 Kompi A Yonif 751/BS Kodam XVII Trikora. Tugas di Papua dilakoninya selama 8 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Pasipam Ops. Kodam Cendrawasih.
Selama bertugas di Papua, Irwan Budiana turut terlibat dibeberapa operasi antara lain Operasi KRI Irian Jaya, Operasi Nuri Papua dan Operasi Rajawali Puncak Jaya.
Pada saat menjalankan tugas Operasi Rajawali, Irwan Budiana mendapatkan Kehormatan dari masyarakat Puncak Jaya dengan diangkat Anak Adat. Selanjutnya pada periode 2010 hingga 2014, Irwan Budiana menduduki beberapa Jabatan Perwira Staf dilingkungan Pusterad Mabesad dan Kodam Siliwangi. Dalam periode tersebut, Irwan Budiana mendapatkan kesempatan untuk tugas ke luar negeri di Malaysia.
Jabatan sebagai Komandan Kesatuan mulai diemban Irwan Budiana saat dirinya ditunjuk memimpin Yonif 315 Garuda. Kemudian pada tahun 2016, Irwan Budiana dipercaya menduduki Jabatan Dansatdik Selapa Pusdikif sebelum akhirnya bertugas di Kota Udang sebagai Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon.
Selepas mengemban tugas sebagai Komandan Kodim, Irwan Budiana kembali bertugas sebagai Perwira Staf dilingkungan Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD) dengan Jabatan terakhir Pabandya jabkat 1 spaban V Binkar Spersad di Mabesad.
Bukan hanya pengalaman Jabatan, pria yang dikenal ramah ini tercatat juga memiliki pengalaman tugas di Luar Negeri selain Malaysia, Ia juga berkesempatan menimba dan menambah pengalaman di Australia dan Singapura. Bukan hanya itu, pada banyak moment Irwan Budiana juga berhasil menorehkan beberapa Prestasi antara lain Juara III Ton Tangkas tk Angkatan Darat tahun 2016 dan Juara 1 Serapan Gabah tingkat Nasional saat menjabat Dandim 0620/Kab. Cirebon tahun 2017.
Atas Pengabdian yang diberikan kepada TNI AD serta Negara maka Irwan Budiana memperoleh berbagai Tanda Jasa diantaranya Satria Lencana Gong 9 Satria, Satria Lencana Nusa dan Satria Lencana Wira Darma. Keberhasilan, Karir serta Prestasi hanya bisa diraih baik melalui usaha keras dan tempaan hidup.
Lewat berbagai pengalaman dan perjalanan panjang dalam Karir Militernya pada tahun 2020 Irwan Budiana dipercaya untuk memegang Tongkat Komando di Jajaran Satuan Kodam V Brawijaya, sebagai Komandan Brigade Infanteri Mekanis 16/Wira Yudha.
Ia juga berkesempatan menambah Ilmu Kemiliteran di Luar Negeri tepatnya di Korea Selatan pada tahun 2022
Dalam memimpin Irwan Budiana selalu mengupayakan agar sistem management dalam satuan bisa berjalan dengan baik. Baginya tidak ada istilah Pemimpin Sukses, namun ia lebih memilih sebagai Pemimpin Sejati.
Sebuah tujuan yang hanya bisa diraih manakala terdapat Kepercayaan, saling Menghormati dan Menghargai antara Komandan Satuan dan Anggotanya.
Irwan Budiana selalu ingin keluar dari Zona Nyaman, baik dalam Kehidupan maupun saat menjalankan Tugas Jabatan. Ia juga berupaya untuk mengutamakan Kesejahteraan bagi setiap anggotanya.
"Sebagai Komandan Brigade Infanteri Mekanis 16 Wira Yudha tugas Pokoknya yang pertama adalah Mengutamakan dan Mengupayakan kesejahteraan bagi Prajuritnya. Kemudian tugas kedua adalah bagaimana memadukan Infanteri Mekanis agar dapat menunaikan Tugas Pokoknya dengan Baik dan Berhasil".
"Dalam menempuh Karier maka dukungan keluarga sangat berarti, keluarga menjadi penyemangat dalam setiap menjalankan tugas, dan sebagai motto hidupnya adalah " Teruslah Bersyukur hingga Lupa Caranya Mengeluh". (Red/wijaya/Suferi)